PUSKESMAS POASIA

Senyum, Salam Sapa, Santun, Sabar Dalam Melayani.

PUSKESMAS POASIA

Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sabar Dalam Melayani.

PUSKESMAS POASIA

Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sabar Dalam Melayani.

PUSKESMAS POASIA

Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sabar Dalam Melayani.

PUSKESMAS POASIA

Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sabar Dalam Melayani.

PUSKESMAS POASIA

Senyum, Salam Sapa, Santun, Sabar Dalam Melayani.

PUSKESMAS POASIA

Senyum, Salam Sapa, Santun, Sabar Dalam Melayani.

PUSKESMAS POASIA

Senyum, Salam Sapa, Santun, Sabar Dalam Melayani.

Jumat, 27 Februari 2015

Memiliki Fasilitas Bermain, Puskesmas Poasia Menjadi Contoh Nasional Puskesmas Ramah Anak


Kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembesi

Suasana Ruang Bermain Anak Puskesmas Poasia, Kota Kendari

      Puskesmas Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), bisa dijadikan model pengembangan puskesmas ramah anak di Indonesia. Demikian diungkapkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Yohana Yambise seusai melihat langsung Puskesmas Poasia, dalam kunjungannya di Kendari, Kamis (26/2/2015).


      “Saya sudah lihat ruangan-ruangannya, memang puskesmas ini layak dijadikan puskesmas ramah anak dan bisa jadi contoh di Indonesia Timur, bahkan di Indonesia pada umumnya," kata Yohana.

      Oleh karena itu, dia akan mengusulkan kepada daerah-daerah di wilayah Indonesia Timur untuk melakukan studi banding ke Kendari mengenai pengelolaan puskesmas ramah anak. Yohana menjelaskan, kondisi puskesmas seperti ini akan membuat anak tidak akan takut lagi berkunjung ke puskesmas bila menderita sakit.

      Apalagi, kata Yohana, Puskesmas Poasia ini dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung seperti tempat bermain dan belajar serta pojok ASI. Fasilitas ini akan memberikan kenyamanan pada keluarga yang hendak berkunjung ke puskesmas, baik untuk berobat maupun mengunjungi sanak keluarga yang sedang sakit.

      Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Kendari, Siti Ganef menjelaskan bahwa dari 15 puskesmas yang ada di Kota Kendari, lima di antaranya termasuk kategori puskesmas ramah anak.

      “Saat ini kita sudah memiliki lima puskesmas ramah anak, yaitu Puskesmas Poasia, Puskesmas Puwatu, Puskesmas Benu-benua, Puskesmas Lepo-Lepo dan Puskemas Abeli. Tahun ini rencananya kita akan tambah lagi lima puskesmas sehingga seluruhnya menjadi 10 puskesmas ramah anak," terangnya.

      Tak hanya itu, pada kunjungannya di Kendari, Menteri PPPA juga mendatangi sekolah dasar ramah anak di Kecamatan Mandonga dan tempat pembuangan akhir sampah terpadu. Kunjungan kerja untuk pertama kali di Kendari, Yohana menandatangi nota kesepahaman tentang Kendari kota layak anak di kantor wali kota Kendari.

Sumber : kompas.com

Kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI

Foto-Foto Kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI di Puskesmas Poasia

Kedatangan Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak di Puskesmas Poasia

Kunjungan di Klinik Akupressure Puskesmas Poasia

Kunjungan di Klinik KTPA Puskesmas Poasia

Kunjugan di Klinik PTBS Puskesmas Poasia

Kunjungan di Persalinan PONED Puskesmas Poasia

Kunjungan di Ruang Bermain & Belajar Puskesmas Poasia

Kunjungan di Taman Bermain Puskesmas Poasia

Kunjungan di Ruang Perawatan Anak Puskesmas Poasia

Foto Bersama: Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI & Pegawai Puskesmas Poasia















Kamis, 08 Januari 2015

Puskesmas Poasia Memiliki Fasilitas Terlengkap Di Sulawesi Tenggara

Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

      Puskesmas Poasia Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), merupakan salah satu puskesmas yang memiliki fasilitas terlengkap dan terbesar yang ada di provinsi itu. Wali Kota Kendari, Asrun mengatakan, kelengkapan Puskesmas Poasia yang dibuktikan melalui fasilitas layanan standar terlengkap dimiliki sebagai sebuah puskesmas.

      "Keberadaan Puskesmas Poasia diharapkan mampu menjadi motivator bagi puskesmas lainnya yang ada di Kota Kendari, terutama dari segi pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat," katanya.

      Puskesmas Poasia, kata asrun, merupakan salah satu indikator Kota Kendari dalam meraih Kota Layak Anak (KLA) di tingkat nasional, sehingga tidak heran jika Puskesmas Poasia telah dilengkapi dengan ruangan perawatan anak, agar anak-anak bisa betah mendapatkan perawatan kesehatan.

      "Puskesmas Poasia juga sudah dilengkapi dengan Poli klinik TPA yang menangani korban kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujarnya. Pada layanan tersebut katanya, tangani pemulihan terhadap fisik dan psikis korban, melalui tenaga konseling yang sudah memiliki sertifikat hipnoterapi. 

      "Puskesmas Poasia dilengkapi pula dengan permainan TK di taman, termasuk di ruang-ruang pelayanan kesehatan anak, agar nuansannya tidak menakutkan bagi anak," katanya.

      Menurut Asrun, pihaknya tidak hanya fokus pada pengembangan dan peningkatan fasilitas Puskesmas Poasia saja, namun juga kepada puskesmas-puskesmas lainnya yang ada di Kota Kendari. 

      "Ditengah keterbatasan anggaran yang ada, pemerintah Kendari terus mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui penambahan puskesmas-puskesmas baru, seperti di Kecamatan Abeli mengingat jaraknya cukup jauh dari rumah sakit," ujarnya.

      Lebih lanjut Asrun mengatakan, pemerintah selalu berpikir bagaimana terus meningkatkan sarana prasarana pelayanan kesehatan standar bagi sebuah puskesmas di Kota Kendari, termasuk penambahan gedung pada Puskesmas Puuwatu, yang akan direhab menjadi gedung dua tingkat.

      "Idenya, pasien dari Kabupaten Konawe dan Konawe Utara kedepan tidak perlu rawat inap di RSUD Abunawas, cukup singgah d Puskesmas Puuwatu," katanya.